Bismillah.. Yeay, akhirnya Fitrah kembali menulis di blog lagi. Malu juga sih lihat isi blog yang stagnan di bulan November 2016, so hari ini Fitrah akan sharing sesuatu yang sebenarnya jadi reminder untuk diriku sendiri. Hmm setiap orang memiliki rutinitas yang berbeda-beda, ada yang memanfaatkan waktunya dengan maksimal, ada pula yang justru menghabiskan waktunya dengan hal-hal yang tidak produktif. Misalnya, nongkrong sambil minum kopi terus malah asyik ghibahin orang. Ih, parah ya.... Saya jadi teringat dengan perkataan Ust. AA Gym
Ada orang dalam sehari mampu melakukan satu juta pekerjaan,
Ada orang dalam sehari mampu melakukan seribu pekerjaan,
Ada orang dalam sehari mampu melakukan seratus pekerjaan,
Ada orang dalam sehari mampu melakukan sepuluh pekerjaan,
Ada orang dalam sehari mampu melakukan satu pekerjaan,
Ada orang dalam sehari tidak mampu melakukan pekerjaan apapun bahkan untuk mengurus dirinya pun ia tidak mampu
Dari kata-kata bijak diatas, kita bisa memahami Allah tentunya memberikan waktu 24 jam kepada setiap orang. Namun, apa yang membedakan kita dari hal tersebut? Jawabannya adalah prestasi dan kesuksesan yang diraih oleh seseorang karna kemampuannya dalam mengelola pekerjaan. Sehingga, untuk meraih hal yang sama kita perlu mengatur diri.
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang kiat-kiat dalam memanajemen diri, saya ingin kita sama-sama mengetahui sebenarnya apa yang membuat rencana yang telah kita susun sering tidak sesuai dengan ekspetasi atau bahkan gagal. Nah, berikut penyebabnya;
- Tidak ada tujuan
- Tidak pernah mencatat tujuan
- Tidak bertanggung jawab atas tindakannya
- Banyak rencana tanpa tindakan
- Tidak yakin untuk sukses
- Malas
- Salah berteman
- Manajemen waktu lemah
- Kurang pengembangan diri
- Tidak ada komitmen untuk sukses
- Kurangnya hubungan antarmanusia
- Bodoh dan sombong
1. Pekerjaan tersebut jadi batal dilakukan
2. Pekerjaan dilakukan tetapi tidak optimal
3. Hal lain yang sebenarnya dapat dilakukan jadi terabaikan seperti: " Kenapa diusia kita sekarang ini, kita cuma bisa jadi seperti ini..."
4. Orang yang melakukannya akan semakin merasa beban yang dipikulnya bertambah berat
Setelah mengetahui hal diatas maka untuk menjalankan rencana yang telah kita susun secara optimal diperlukan kiat-kiat dalam mengatur diri.
Kiat 1
Hindari "thulul amal" (panjang angan-angan):
jangan merasa masih akan hidup lama pada waktu mendatang, padahal realitasnya kematian selalu menjemput kita
Kiat 2
Hindari lebih percaya dugaan daripada realitas:
Percaya Diri (PD) itu bagus, tapi jangan lantas menunda-nunda. Tidak menutup kemungkinan, kondisi eksternal tiba-tiba berubah.
Kiat 3
Hindari menjadikan orang lain tolok ukur negatif:
- Alhamdulillah si anu juga belum mengerjakan tugas
- Tiap-tiap manusia bertanggung jawab dengan apa yang dikerjakannya ( Q.S 52:21)
Harusnya:
- " Orang lain aktivis sekolah, kampus atau dakwah, tapi juga juara umum dan cumlaude, kenapa saya tidak?"
- " Orang lain bisa "gaul" tapi juga bisa menjauhi maksiat. Mengapa saya tidak?"
Kiat 4
Hindari " Wah lagi malas nih..."
- Cara termudah: paksakan diri melawan malas
- Banyak berlindung kepada Allah dari godaan syeitan yang menggoda dengan bentuk rasa malas.
Kiat 5
Penundaan sangat mungkin karena ketidaktahuan tentang apa yang harus dikerjakan. Jadinya... melamun saja...
- Rasulullah telah memberi contoh agar setiap aktivis penggunaan waktu direncanakan dengan seksama
- Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (Q.S Al Insyirah/94 : 7
- Rencanakan jauh ke depan... sampai akhirat?
Kiat 6
Jangan melebihi kapasitas sendiri:
- Dalam sehari kita sama-sama dibekali waktu 24 jam
- Skala prioritas tolok ukurnya jelas: hukum syara'. Aktivitas utama adalah yang fardhu, baru yang sunnah, setelah itu aktivitas yang mubah (boleh).
- Diantara baiknya Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat" (HR. Tirmidzi)
Akhirnya, pembahasan tentang manajemen diri sudah selesai. Itulah 6 formula yang bisa kita gunakan untuk memotivasi diri kita agar menjemput optimisme dalam hidup. Teruslah memperbaiki diri, libatkan Allah dalam segala impian kita. Karna usaha tanpa doa ataupun doa tanpa usaha adalah sesuatu yang hanya akan mengantarkan kita di depan gerbang saja, bukan mendapatkan kunci untuk membuka gerbang impian. Selamat berjuang!
Komentar
Posting Komentar