Bismillah... Anak milenial sedang dirundung pilu. Kabarnya lilinnya menyisakan cahaya redup. Cerminnya tak menyilaukan mata lagi bahkan malu untuk menggunakan mereka sebagai cerminan. Jerih payah sedang dikoyak-koyak komentar pedas. Ancaman turunan mulai siap ditancap oleh kendaraan yang sedang melintas di area nalar mereka. Istana putih tercoret oleh tinta hitam, parahnya, warna semakin berubah menjadi merah. Apa yang hendak dikata oleh hati mereka, kini balik badan dan tunduklah. Hidup memang sekali, tapi caramu membuat nyawa mati berkali-kali. Tak punya daya, tapi jadilah apapun jua. Selama itu baik. Tengoklah negeri para pemberani, kau temukan Mushab bin Umair yang rela meninggalkan fasilitas hidupnya. Lelaki tangguh, sahabat Nabi shallallahu 'alahi wa sallam. Diutus berdakwah menjadi Duta Besar di daerah Yastrib. Menaklukkan pintu-pintu rumah dari kebodohan Tanpa pesangon, tanpa kucuran dana proyek. Tak perlu marah, sebab benar adanya, Pemuda ideal hanya kau
WELCOME TO MY JOURNAL... Happy Reading!