Assalamu’alaykum… apa kabar? Senang sekali Fitrah bisa kembali
berbagi cerita lagi. Sebenarnya banyak kejadian menarik yang harusnya aku
ceritakan di blog. Tetapi, begitulah manusia terkadang rasa malas untuk menulis
muncul saat serentetan aktivitas juga menghampiri. Cielah, sok sibuk banget
ya…..
Baiklah,
kira-kira Fitrah akan menuliskan apa ya dengan judul seperti diatas?
Pertama-tama aku ingin mengingatkan bahwa kalian harus bersyukur jika di
sela-sela kesibukanmu yang begitu padat, kamu tetap menomor satukan panggilan
Allah Subhana Wa Ta’ala, bukan menunda atau malah mengabaikan panggilan itu.
Terkadang, ada loh orang yang memilih untuk sholat di akhir waktu. Ya, kataku
sih mungkin prioritas dia berbeda dengan orang-orang yang tetap mengedepankan
kewajibannya sebagai ummat muslim. Toh, semua yang ada pada diri kita ini
adalah dari Allah.
****
Ribuan Manusia Menuju Kemana? Aku tak yakin berapa jumlah pasti segerombolan
manusia yang aku lihat saat memasuki ruang tunggu bandara Sultan Hasanuddin
Makassar. Aku berjalan menuju gate 6 sesuai dengan intruksi yang ada di
tiketku. Jadwal penerbanganku saat itu adalah Jum’at 22 September 2017 pukul 13.15 dengan tujuan
Surabaya.
Salah
satu hal yang kusukai saat menunggu di bandara adalah memperhatikan
sekelilingku. Untuk apa? Karena aku terkadang menemukan ide yang tak terduga
saat mengamati keadaan sekitar. Termasuk, tulisanku ini.
Aku
duduk dibangku yang jarak pandangnya cukup dekat dari mushalla. Kamu tahu hal
indah apa yang terlihat? Koridor lantai di luar mushalla dipenuhi juga oleh
jamaah sholat Jum’at “Masyaa Allah” kataku dalam hati. Kekuatan besar ummat muslim
memang akan sangat terlihat saat mereka berbaris teratur dalam sebuah shaff. Ada
yang datang ke mushallah saat khutbah telah dimulai, ada yang berlari ketika
muadzin telah mengumandangkan iqamah bahkan kulihat shaff paling belakang
dipenuhi oleh para petugas dan awak bandara. Untuk pertama kalinya, aku
menyaksikan orang-orang ‘dibalik layar’ bandara lari tergesa-gesa agar tak
ketinggalan sholat jum’at. Walaupun mereka masuk didalam shaff saat imam sudah
mulai memimpin sholat, namun bagiku itu adalah pemandangan yang mengharukan. Betapa
dengan seragam kebangaannya itu, tanggung jawab pengamanan dan tugasnya dalam
melancarkan lalu lintas penerbangan, mereka tetap ingat bahwa pekerjaan utama
mereka adalah beribadah kepada Allah.
Namun,
hal apa yang membuat dahiku berkerut? Aku melihat ratusan manusia lainnya,
tepatnya kaum laki-laki yang memaknai sholat Jum’at bukan sebagai kewajiban
mereka. Misalnya saja, seorang Bapak dan putranya yang sudah baligh. Aku
berpapasan dengan mereka saat check in di
maskapai kami. Kupandangi bawaan mereka yang cukup banyak. Tak lama usai check in, aku bertemu mereka lagi di
ruang tunggu yang sama. Awalnya, khatib
masih menyampaikan khutbahnya dan aku bertanya didalam hati “ Mereka kok diam
tak bergegas ke mushallah”. Hingga iqamah pun berkumandang mereka justru
kebingungan apakah harus ke mushallah atau tidak. Aku hanya mendengar istri dan
anak perempuannya berkata “ Papa, nggak sholat jum’at dulu?”. “ Sekalian sholat
dzuhur saja ma” balasnya.
Ingatlah pesan Allah untuk kita “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila
telah diseru untuk melaksanakan sholat pada hari Jum’at maka segeralah kamu
mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik jika
kamu mengetahui” (Q.S Al Jumu’ah/62:9)
Komentar
Posting Komentar