Langsung ke konten utama

Mahasiswa Akhir? This is SHOW TIME!



            Seiring berjalannya waktu, tanpa sadar kedewasaan kita berada pada titik kematangan. Mulai memikirkan hal-hal yang bersifat strategis, visioner, dan lainnya. Terkadang mimpi kita juga berbelok. Dan itu lumrah terjadi saat kamu ada di semester akhir masa kuliah. Tahu kenapa?
            Saya jadi teringat salah satu kolega saya, roommate di acara Future Leader Forum Medan yang akrab disapa Teh Ai. Dia mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, sekarang sudah lulus dan mengabdi menjadi tenaga pendidik. Saya suka sharing tentang hal kepenulisan, kepemudaan, apalagi soal pendidikan.
            Teh Ai pernah berkata kepadaku “Nikmati saja Fitrah yang sekarang”. Kalimat ini memang terlihat sederhana tapi tersirat makna didalamnya. Saat itu saya sedang konsultasi ide karya ilmiah kepadanya, disela obrolan kami, saya bertanya tentang masa semester akhirnya, of course skripsi. Teh Ai membalas “Lagi proses, doakan ya Fit”. Aku sempat bertanya, apakah menjadi mahasiswa akhir orientasi kita mulai berbeda? Bukan memikirkan seberapa banyak obsesi lomba lagi yang akan kamu ikuti, sejauh apa kamu akan terlibat dalam dunia relawan, organisasi mana lagi yang akan kamu ikuti atau bahkan forum dan konferensi kepemudaan akankah kamu ikuti lagi?
            Ia mulai menguliknya, ternyata pertanyaanku itu memang berhubungan dengan situasi dan kondisi yang dialami Teh Ai. Beda, benar berbeda!. Dalam balasannya, aku tak menemukan hal yang bersifat kompetitif, misalnya ingin juara dan ikut kompetisi ini. Padahal Teh Ai adalah salah satu mahasiswa inspiratif di kampusnya. Makanya, setelah ia menjelaskan orientasi di masa skripsinya, ia dengan santai menyuruhku menikmati apa yang ingin kulakukan dan raih di semester 5 (Sekarang aku masuk semester 7).
            Dari situ, aku mulai mengerti bahwa kita dituntut untuk selalu beradaptasi dengan waktu yang ada. Egoisme tentang pencapaian yang ingin kamu raih dalam lembaran list mimpimu harus kamu urungkan demi kebahagiaan orang lain. Misalnya, saat orang tua kita minta untuk menyelesaikan kuliah dengan cepat dan mencari kerja, sedangkan kamu berfikir masih ingin tinggal menikmati dunia kampus karna masih banyak hal yang ingin kamu lakukan, entah itu jabatan organisasi, anggaran kampus yang mengakomodasimu untuk berangkat kesana-kemari, rasa malas untuk menyusun tugas akhir, dan sebagainya, PLEASE WOKE UP!.
            Beranjaklah pada tempat yang lebih baik, di dalam islam kita diminta untuk memanfatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Allah ta’ala berfirman dalam Q.S Al Asr:1-2 yang artinya “Demi masa.Sungguh, manusia berada dalam kerugian”. Manfaatkan waktu kita dengan baik, jangan terlena.
            So, bukan sesuatu yang aneh jika sekarang kamu merasa sedikit berbeda. Mulai pandai dalam mengolah keuangan, mencari kerja sampingan, memikirkan setelah wisuda akan melalukan apa, dan sebagainya. Karna this is show time!. Tapi kamu harus ingat, jangan jadikan orientasi duniamu itu menghancurkan cita-cita akhirat. Kamu harus berjuang lebih giat untuk selalu istiqomah diatas jalan yang haq, saat orang-orang di sekelilingmu berlomba dalam mengejar dunia.           

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ribuan Manusia Menuju Kemana?

Assalamu’alaykum…  apa kabar? Senang sekali Fitrah bisa kembali berbagi cerita lagi. Sebenarnya banyak kejadian menarik yang harusnya aku ceritakan di blog. Tetapi, begitulah manusia terkadang rasa malas untuk menulis muncul saat serentetan aktivitas juga menghampiri. Cielah, sok sibuk banget ya…..                 Baiklah, kira-kira Fitrah akan menuliskan apa ya dengan judul seperti diatas? Pertama-tama aku ingin mengingatkan bahwa kalian harus bersyukur jika di sela-sela kesibukanmu yang begitu padat, kamu tetap menomor satukan panggilan Allah Subhana Wa Ta’ala, bukan menunda atau malah mengabaikan panggilan itu. Terkadang, ada loh orang yang memilih untuk sholat di akhir waktu. Ya, kataku sih mungkin prioritas dia berbeda dengan orang-orang yang tetap mengedepankan kewajibannya sebagai ummat muslim. Toh, semua yang ada pada diri kita ini adalah dari Allah. ****       ...

Celoteh Sajak "Milenial Dirundung Pilu?"

Bismillah... Anak milenial sedang dirundung pilu. Kabarnya lilinnya menyisakan cahaya redup. Cerminnya tak menyilaukan mata lagi bahkan malu untuk menggunakan mereka sebagai cerminan. Jerih payah sedang dikoyak-koyak komentar pedas. Ancaman turunan mulai siap ditancap oleh kendaraan yang sedang melintas di area nalar mereka. Istana putih tercoret oleh tinta hitam, parahnya, warna semakin berubah menjadi merah. Apa yang hendak dikata oleh hati mereka, kini balik badan dan tunduklah. Hidup memang sekali, tapi caramu membuat nyawa mati berkali-kali. Tak punya daya, tapi jadilah apapun jua. Selama itu baik. Tengoklah negeri para pemberani, kau temukan Mushab bin Umair yang rela meninggalkan fasilitas hidupnya. Lelaki tangguh, sahabat Nabi shallallahu 'alahi wa sallam. Diutus berdakwah menjadi Duta Besar di daerah Yastrib.  Menaklukkan pintu-pintu rumah dari kebodohan Tanpa pesangon, tanpa kucuran dana proyek. Tak perlu marah, sebab benar adanya, Pemuda ideal hanya kau ...