Bercermin.
Melihat yang ia kenakan, apakah ada yang harus kita ubah?
Selembar kain panjang kini menjuntai. Tertutup sudah.
Meski begitu, pikirannya masih saja berkelana dengan bahasa-bahasa yang membuatnya berfikir ribuan kali untuk bertahan.
Apakah aku masih bisa jalan-jalan?
Apakah aku tetap siap bereksplorasi?
Adakah orang yang akan tetap memilihku?
Sudihkah mereka mengajakku terlibat dalam cengkramanya?
Hari itu, ia ragu mengenakannya. Takut mimpinya akan pergi menjauh
Khawatir langkah citanya akan terhenti
Eh...eh...eh....
Lihatlah!
Beberapa tahun kemudian...
Ia serius bercermin
Dia bilang rupaku nampak cantik sebagaimana adanya dengan kain ini
Mengucap syukur pada Sang Rabb
Karna tanpa pertolongan-Nya, kebimbangan pasti terus menghampiri
Mimpinya, harapannya, cita-citanya tak pernah berubah
Justru semakin besar seiring langkah perjuangannya ditemani kain panjang itu
Ia tak benar-benar berubah, ia masih bersama dengan dirinya yang dulu
Kamu bisa mengenalinya dengan baik
Memang benar... kamu tak perlu takut mencoba hal-hal baik
Selama itu benar, selama Allah jadi alasanmu melakukannya
Kamu pasti akan menemukan kemudahan
Bukankah tantangan memperkuat keyakinanmu tentang Q.S Al-Insyirah 5-6?
"Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan"
Wahai kain panjang, jangan pergi dari tempat mahkotanya
Tetaplah indah dengan kilauan mulianya seorang perempuan
.
.
.
Allahumma barik~
Komentar
Posting Komentar