Langsung ke konten utama

Emang LGBT (Lo Gue Butuh Tau) banget!


“ Bismillah.. Alhamdulillah, barakallahufikunna kepada akhwat yang tergabung dalam grup ini…. Seperti nama grupnya, semua yang tergabung dalam grup ini insyaa Allah akan menjadi mentor/trainer pada kegiatan UPIK yang dilaksanakan oleh LP2AR (Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Anak dan Remaja) Muslimah Wahdah Pusat” Selasa 26/5/2016.
            Itulah sepenggal kalimat yang membuatku excited, kesempatan dan peluang yang luar biasa untuk membagi ilmu lagi. Aku tak menyangka diberikan amanah yang bersinggungan dengan dunia anak-anak.  Terlebih aku adalah orang yang sangat interest dengan dunia pendidikan, of course aku sangat bahagia mendapat panggilan untuk jadi mentor. Sekedar informasi, UPIK merupakan kepanjangan dari Upgrading Islamic Knowledge (UPIK). Kegiatan ini seminar edukasi yang ditujukan untuk anak berusia minimal 10-14 tahun. Nah, aku bakalan ngapain disini?  Sebenarnya UPIK itu punya goals jangka panjang, intinya sesuai dengan arahan dari tim LP2AR, para mentor akan membantu adik-adik untuk mengarahkan bakat dan minatnya, terutama bagi adik-adik yang samaskali belum mengenali potensinya ada dimana. Disitulah mentor harus berperan, kami harus jadi sahabat untuk adik-adik ini. Kata kak Eva “ kalian harus jadi anak-anak juga disini, jangan kaku ya”.
            Hal yang membuatku sangat bahagia bukan hanya karena dipilih oleh Allah untuk menjadi tim mentor dalam project ini, melainkan alhamdulillah aku dapat bertemu salah satu tokoh yang masyaa Allah sangat berkompeten sebagai pemerhati dunia anak. Beliau bernama Agung Sugiarto.  Kenal nggak? Ya udah, aku perkenalkan dulu ya. Jadi Mas Agung Sugiarto itu adalah penggiat Yayasan Peduli Sahabat (sebuah yayasan yang bergerak untuk membantu kaum Same Sexual Attraction (SSA)). Beliau juga sering menjadi narasumber dunia LGBT dan kecanduan game pada anak. Selain itu, ia aktif menulis di blog maupun menghasilkan buku. Salah satunya, ya ini buku LGBT ( Lo Gue Butuh Tau).

Oh iya nama pena Mas Agung adalah “ Kak Sinyo”.
            Satu hari sebelum bertemu dengan beliau, aku pikir ia adalah seorang perempuan. Dipikiranku “ Oh mungkin Kak Sinyo ini sebelas duabelaslah sama Ibu Elly Risman, salah satu tokoh yang juga berperan aktif dalam perlindungan hak anak-anak Indonesia”. Tapi…. Saat kutahu beliau adalah seorang laki-laki, aku shock habis wkwkwk.
            Oh iya, entah kenapa aku agak ragu jika ia sudah berkeluarga. Habis masyaa Allah, mungkin karena beliau orangnya murah senyum jadi awet muda gitu hehe (mampus deh saya kalau Kak Sinyo baca tulisan ini). Oke, fokus ya. Jangan membayangkan yang lain, ntar zina hati lagi!
Jadi……………..
            Senin, 23 Mei 2017 aku bergegas masuk ke Rumah Jabatan Wakil Gubernur Sulsel. Disanalah para mentor akan mendapat materi sebagai bekal dalam melaksanakan tugas masing-masing. Akhirnya, sekitar pukul 09.00 WITA materi pun dimulai. Tak sabar ingin ‘mencuri ilmu’ dari kak Sinyo. Banyak hal yang beliau jelaskan terkait bagaimana perkembangan dunia anak-anak dan ancaman LGBT yang mulai mendekati anak-anak bangsa ini. Kak Sinyo juga menjelaskan bagaimana gerakan feminism yang dimulai tahun 60-an di dunia Barat yang merupakan awal mula pergerakan pengutak-atik agama. Hingga akhirnya gerakannya bertransformasi menjadi LGBT. Mereka menuntut kelegalan identitas dalam masalah tersebut.
            Dahiku berapa kali menciut saat dijelaskan bagaimana kaum LGBT dalam mempropagandakan gerakannya. Intiya, aku baru tahu beberapa alasan mengapa laki-laki ‘mau’ sama laki-laki sendiri. Aku kasih tahu salah satunya ya, biar nggak penasaran, yaitu karena bebas dari kehamilan (Baca deh buku Kak Sinyo yang ada difoto blog ini “LGBT”).
            Oh iya sebelum aku bercerita lebih lanjut, aku ingin menjelaskan beberapa hal penting dalam buku beliau untuk menambah wawasan kita. Semoga kita tak mudah mengkambinghitamkan HAM untuk membenarkan gerakan LGBT ya.
APA ITU ORIENTASI SEKSUAL?
            Menurut KBBI, orientasi merupakan pandangan yang mendasari pikiran, perhatian, atau kecenderungan. Karena berhubungan dnegan seksualitas, secara sederhana orientasi seksual bisa diartikan sebagai kecenderungan atau ketertarikan secara emosional dan seksual kepada jenis kelamin tertentu. Beberapa macam orientasi seksual:
a. Same Sex Attraction (SSA) atau Homoseksual; ketertarikan seksual terhadap sesama jenis
b. Biseksual; tertarik secara seksual kepada lawan jenis sekaligus sesama jenis
c.  Heteroseksual; ketertarikan seksual kepada lawan jenis.
                        Lantas, manakah orientasi seksual yang sesuai dengan fitrah manusia? Of course, yang hetroseksual. Ini karena Allah telah menciptakan manusia berpasangan, yaitu laki-laki dan perempuan. Allah berfirman:
            “ Dan Allah menjadikan bagimu pasangan (suami atau istri) dari jenis kamu sendiri dan menjadikan anak dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberimu rezeki dari yang baik. Mengapa mereka beriman kepada yang batil dan mengingkari nikmat Allah?” Q.S An-Nahl:72.
                         Ternyata Allah sudah menjelaskan ya dalam Al-Qur’an terus bingung nggak sih kenapa timbul berbagai macam orientasi seksual?. Kak Sinyo menjelaskan dengan sangat detail mengenai hal ini, terlebih di dalam bukunya (open page 29). Ada banyak faktor yang memengaruhi, mulai dari kondisi psikologis seseorang hingga faktor lingkugan tempat ia tinggal.
                        Namun PERTANYAANNYA ADALAH bagaimana jika kita memiliki orientasi seksual selain heteroseksual? Allah sebenarnya telah menjelaskan dalam Al-Qur’an bahwa manusia telah dianugrahi ilham yang menuntunnya untuk memilih jalan kebaikan atau keburukan, Q.S As-Syams:8-10 “ Maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya, sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu) dan sungguh rugi orang yang mengotorinya”.
            Terkadang kita juga nemu tuh, orang yang ngomong “ Lah itu kan di agama lo”. Yaelah, kuy nonton Indonesia Lawyers Club Tvone“ LGBT marak apa sikap kita?” Disitu ada narasumber dari lintas agama dan emang dalam agama nggak ada anjuran yang mengatakan orientasi seksual terhadap sesama jenis itu dibenarkan. Btw, tulisanku kali ini tak ingin membahas terlalu jauh tentang LGBT ya, nt insyaa Allah aku pasti share topik itu sesuai dengan buku dari kak Sinyo.
*****
            Sekarang, aku ingin kembali bercerita pengalaman berhargaku saat pembekalan mentor UPIK. Hal yang paling membuatku takjub dari kak Sinyo adalah saat ia menceritakan tentang cara ia dan istrinya dalam mendidik anak-anak. Baginya, dalam mendidik anak-anak kita tidak boleh berbohong sekecil apapun itu. Misalnya, ketika mengajari anak-anak untuk rajin sikat gigi, terkadang orang tua membujuk mereka dengan mengatakan “kalau nggak rajin sikat gigi, nanti di gigi kamu bakalan numbuh ulat kecil”. Sebenarnya kata ulat kecil itu sebagai ibarat bakteri karena pasti anak-anak belum mengerti apa itu bakteri. Namun, kak Sinyo justru mempunyai cara sendiri “Kalau mengatakan hal seperti itu, kita sama saja membohongi anak. Walaupun tujuannya untuk mendidik, tetapi itu akan membuat anak tidak mudah percaya kepada kita. Biasanya anak-anak itu perlu bukti jadi biasanya saya akan memperlihatkan foto gigi yang rusak karena tidak rutin sikat gigi dan mengatakan pada anak-anak saya bahwa kalau kamu malas sikat gigi maka gigi kalian juga akan jelek seperti ini.
            Ah, masyaa Allah ya hehehe.. belum lagi cerita kak Sinyo tentang yang lain. Pokoknya aku serasa ikut seminar parenting (padahal akunya belum nikah *plakcurcol). Mau tahu hal keren apalagi yang aku peroleh dari kak Sinyo? Selain masalah LGBT, beliau juga menjelaskan tentang cara kita menanggapi dan menghadapi pengaruh gadget terhadap anak-anak. Mulai dari dampak positif hingga negatif seperti pornografi. Hmmm.. dahiku semakin mengkerut nih di sesi ini, soalnya benar-benar parah ya dunia anak-anak sekarang, tantangannya beda! Hampir setiap saat mereka disodori permainan ataupun tontanan yang disisipi nilai-nilai pornografi. Beberapa game yang dijelaskan oleh kak Sinyo, seperti game GTA, katanya ada karakter bernama Hexoyam yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai moral Indonesia dan agama dan anak-anak malah doyan main itu-_- (astagfirullah).
            Belum lagi, komik jepang yang membrain washing anak-anak untuk membenarkan perilaku suka dengan sesama jenis, kalau nggak salah ingat nama komiknya Yani atau Yami ya, lupa afwan readers.      
            Kawan, ada sesuatu that you should know, kak Sinyo sempat bilang bahwa dulu ketika mahasiswa dia bukan pecandu game melainkan maniak game. Sampai-sampai dia terkadang menghabiskan waktu hingga dini hari dan akhirnya sholat isyanya dikerjakan pukul 04.00 WIB. Tapi, alhamdulillah beliau segera disadarkan oleh Allah untuk meninggalkan hal-hal yang membawa kesia-sian. Sepanjang materi, audience tuh terbawa suasana, kak Sinyo orangnya lucu sih hehe.
            Semua hal yang kuceritakan dari paragraf awal hingga akhir sebenarnya tak cukup mewakili apa yang disampaikan oleh kak Sinyo. Padahal tulisanku udah panjang begini ya hehe… Pesan dari kak Sinyo untuk seluruh orang tua maupun calon orang tua, Rasulullah shalallaahu ‘alahi wa sallam sudah mengajarkan dan mencontohkan kepada kita cara mendidik anak-anak dengan baik dan benar. Mulai dari umur 10 tahun anak-anak kita harus dipisah ranjangnya antara anak perempuan dan laki-laki, sesama perempuan ataupun sesama laki-laki tidak satu selimut ketika tidur, dan masih banyak hal lain. Ternyata hikmah dari semua itu adalah untuk menghindari penyebab timbulnya Same Sex Attraction (SSA).  Oleh karena itu, alasan apalagi yang menolak kita untuk mengikuti sunnah Rasulullah?
**********************************

Semenjak bergelut dalam profesi ini, saya semakin yakin bahwa Islam adalah agama yang sempurna. Ternyata Rasulullah menyuruh laki-laki untuk menggunakan celana diatas mata kaki dan memanjangkan jenggot salah satu hikmahnya karena laki-laki gay tidak tertarik dengan pria yang berpenampilan seperti itu” (Makassar, Senin, 23 Mei 2017- Sinyo Egie).

Komentar