Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

A JOURNEY TO A DREAM #MasaAnakBaruGede Part 1

Bismillah...     Akhirnya seri pejuang mimpi bisa dilanjutkan. Setelah mengecek blogku pada dini hari ini ternyata ada janji yang belum kutunaikan. Ngomong-ngomong , kusarankan kamu membaca part   #MasaAnak sebelum membaca kisah yang sekarang ya. Biar seperti jalan tol yang baru dibangun pemerintah, lancar bae hehe. Kalau jalan ceritanya lancar, kan jadi nyambung toh? .......... Usia 12-15 tahun adalah fase yang mengajarkan banyak hal. Melepas seragam putih merah ternyata cobaannya cukup berat. Seperti yang kamu tahu, aku dan keluargaku sepakat untuk melanjutkan pendidikan di luar kampung Abah. Yes, aku berangkat! Memoir perjalananku dari kampung Abah ke kota tidak begitu membekas, mohon maaf aku lupa tanggal berapa aku berangkat saat itu.  Perjalanan ku tempuh lewat jalur darat, karna memang   jalur udara belum ada di zaman itu. Ingat tahunnya masih 2000-an. Perjalanan memakan waktu 8 jam. Alhamdulillah sejak kecil aku sudah terbiasa traveling , samaskali tangguh dong, ngg

A JOURNEY TO A DREAM; #MasaAnak

Selamat pagi untuk gadis kecil yang punya banyak impian dalam hidupnya. Di sebuah desa, ia menghabiskan banyak waktu untuk bermain. Sering belajar tapi jam tidurnya juga banyak. Punya mainan masak-masak yang sering dicuri oleh teman sendiri. Paling pintar menirukan gaya Sherina yang saat itu sedang booming bersama permen chachanya. ***             Hehehe… Hei, assalamu’alaykum selamat datang kembali ke blog aku. Desember tiba dan blog ini dibuka dengan satu paragraf yang membuatku tersenyum malu. Membekas sekali di memoriku tentang ‘Fitrah Kecil’ yang tubuhnya masih mungil aja sampai sekarang *plak.   Aku bersyukur sekali sempat beberapa tahun tinggal di kampung Abahku dan jadi salah satu orang yang lahir disana.             Iya soalnya, tempat pertama kali yang mengajariku punya mimpi besar itu ya ada disana. Walaupun awalnya, saat Abah mengajak aku, kakak, dan mama untuk kembali pulang ke Desa Karama, kami sempat menolak terutama mama. Alasannya berbagai macam, terlebih saa

Book Review: Wisdom from A Small City, Wageningen

Edisi baru untuk blog ini! Insyaa Allah rutin diposting dalam tiap bulan atau setiap aku selesai membaca sebuah buku. Selamat membaca kawan.         Alhamdulillah 'ala kulli hal , ada entri baru yang diharapkan dapat menambah wawasan teman-teman. Jadi, untuk book review ini akan menjadi entri rutin. Akan selalu diposting di blog saya. Harapannya cuma satu, kita bisa termotivasi untuk membaca buku. Aku merasa, kebaikan dan inspirasi itu terhenti di aku jika tidak menyebarkannya setelah membaca buku. NGGAK SALAH KAN JIKA MEMBAGINYA KE ORANG LAIN? SIAPA TAU JODOH BUAT JADI LIST BACAAN teman-teman hehehe... Baiklah, yuk kita mulai ulas buku " Wisdom from A Small City, Wageningen" yang ditulis oleh Rizka Oktarianti. ................ Cover depan buku Sumber: Dok. pribadi       Pandanganku tertuju pada buku kecil di rak buku nonfiksi. "Judul yang sangat menarik!", kataku dalam hati. Saat itu, aku sedang menunggu adik kecil yang sedang me

"The Sick Man in Europe"?; Lain DULU, Lain SEKARANG!

Bismillah…             Welcome back to my blog ! Asli, blog ini sudah sangat berdebu. Jarang diisi oleh narasi penulisnya sendiri. Kalau membaca, biasakan jangan setengah-setengah agar kita memahami topik tulisan secara utuh bukan parsial. Well, saya akan melanjutkan narasi yang dibahas dalam status whats app tadi jam 20.00  WITA tentang Recep Tayyib Erdogan dengan pemerintahannya.             Kuharap, teman-teman tak perlu menanyakan pertanyaan yang sebenarnya jawabannya mudah ditemukan pada era serba googling ini. Misalnya,                          “ Turki itu letaknya dimana ya?”…… “Masuk benua apakah dia?” “Erdogan itu siapa?” BROWSING AJA, OKE? ……                                     Pada status WA tadi, terakhir kita bahas tentang Erdogan ini muncul dari mana sih? Kok tiba-tiba kehadirannya bisa membangunkan orang yang tertidur, menenangkan emosi yang bergejolak, menghapus air mata kekecewaan, menggantikan kesedihan dengan kebahagiaan, melunakkan hati yang keras,meya