Sumber: Twitter |
Mari menyapa diri kita sejenak, hari ini sudah belajar sampai dititik ke berapa?. Wah, kalau dengar kata belajar sedikit menjenuhkan ya? Tapi, faktanya aktivitas ataupun rutinitas yang hari ini kita lakukan semuanya hasil copy paste dari sekeliling kita. Yang kamu lihat, kamu amati, kamu nonton, kamu baca, kamu rasakan, dan kamu dengar merupakan sajian proses belajar. Allah bahkan memberikan makhluk-Nya otak agar dia memiliki akal untuk berfikir.😀
Tentu
teman-temah sudah tahu, jika otak manusia terbuat dari sekitar 100 miliar neuoron (sel saraf). Makanya, dia adalah
bagian paling penting dari sistem saraf pusat yang mengendalikan kemampuan
untuk berpikir, berbicara, merasa, melihat, mendengar, bernapas dan membuat
memori. Lalu, apa yang membedakan kemampuan berfikir kita dengan hewan?. Dulu,
pertanyaan ini menjadi pembuka mata kuliah Wawasan IPTEKS di kampusku, berbagai
jawaban pun terdengar, tetapi dosen menganggap semua jawaban mahasiswa yang
mengikuti kelasnya, tidak ada yang tepat.
Bingung
dong kita, ini jawabannya sebenarnya apa…. Ternyata beliau menyampaikan
perbedaan yang paling menonjol adalah RASA
INGIN TAHU (CURIOSITY). Manusia
memiliki rasa ingin tahu, sedangkan hewan tidak. Rasa itulah yang
mendorong kita untuk mencari tahu suatu informasi dan belajar dari hal
tersebut. Apakah rasa ingin tahu cukup menjadi modal utama belajar?.
Kalau iya, kenapa saat ingin tahu suatu materi pelajaran, kita justru tak
memahaminya dengan tepat?. Faktornya bisa jadi, didalam learning process tersebut gairah belajar tidak ditumbuhkan.
Terlalu
seringnya sikap 4L (Lemah, Lesuh, Letih dan Loyo) muncul ketika belajar akan
menjadi stressor yang membebani seseorang. That’s
why, kamu harus segera bertindak!. Tentu, teman-teman mau menciptakan
suasana belajar yang efektif kan?. Nah, tak perlu jauh-jauh untuk mencarinya,
kamu bisa menemukan itu dengan MENGENALI
MODALITAS BELAJAR DAN DOMINASI OTAKMU. Sekedar berbagi pengalaman, dulu aku juga belum tahu gaya belajar yang efektif untukku seperti apa. Benar-benar buta!. Bahkan mungkin otak ini kasihan, sering merasa lelah karena diajak berfikir secara 'brutal'
Sampai akhirnya aku ketemu materi
macam-macam gaya belajar di tahun 2015. Ternyata belajar bisa dibuat sederhana dan senyaman mungkin. Pas dapat materi ini, hohohoho aku nyimaknya serius habis.
Bagaimana tidak, di SMA, pikiranku sudah terlanjur 'babak-belur' sama atmosfir
sekolah (Sejawat Jubel paham gimana otak jungkir balik memahami penjelasan guru). Alhasil, alhamdulillah aku senang sekali dapat panduan seperti ini.
Mungkin beberapa pelajar generasi Z yang sedang membaca tulisan ini sudah
pernah mendapatkan hal serupa, jadi pasti modalitas belajarmu sudah ada ya?. Baiklah, yuk kita ulik macam-macam gaya
belajar yang bisa kamu terapkan dalam pembelajaranmu.
***
Gaya belajar
adalah suatu cara dalam menerima, mengolah, mengingat dan menerapkan informasi
dengan mudah. Gaya belajar ini juga diartikan sebagai suatu keadaan dominan
yang sering kita pergunakan dalam proses menyerap dan memasukkan informasi ke
dalam otak kita. Kesulitan dalam menyerap informasi pelajaran disebabkan karena cara komunikasi kita kurang dipahami oleh diri sendiri.Terkadang, ada anak yang harus dipaksa belajar dengan suasana dan cara
yang diinginkan oleh orang di sekitarnya. Padahal, kamu punya privilege untuk menentukan tipe belajar
sendiri. Untuk itu mengenali gaya belajar merupakan usaha menumbuhkan aktivitas belajar yang efektif.
Apalagi
kemampuan setiap orang dalam memahami dan menyerap informasi/pelajaran beda-beda, ada yang cepat, sedang, dan sangat lambat. Bukan hanya beda ditempo belajar, tetapi cara masing-masing individu memproses informasi pun lain.
Adapun jenis gaya belajar berdasarkan
modalitas yang digunakan seseorang dalam memproses informasi, terbagi tiga,
yaitu:
1. Visual (Visual Learners)
Gaya belajar visual menitik beratkan pada ketajaman penglihatan.
Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham. Visual learners akan mengandalkan
penglihatan mereka bahkan ingin melihat bukti terlebih dahulu agar bisa
memercayai sesuatu. Kalau kamu punya kepekaan yang kuat terhadap warna,
pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik, namun biasanya sulit berdialog
secara langsung, bisa jadi kamu adalah visual
learners. Lebih jelasnya, lihat ciri-ciri gaya belajar visual di bawah ini
guys!
Sumber: desain pribadi |
2. Auditori (Auditory Learners)
Sumber: desain pribadi |
Gaya belajar auditori mengandalkan pada pendengaran untuk memahami dan
mengingat sesuatu. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar
menempatkan pendengaran sebagai alat utama dalam menyerap informasi atau
pengetahuan karena informasi dalam bentuk tulisan akan sulit ia pahami. Ayo, siapa nih yang suka pusing baca pemberitahuan lewat chat grup?.
3. Kinestetik (Kinesthetic
Learners)
Gaya belajar kinestetik akan berusaha mengingat suatu informasi dengan cara menyentuh sesuatu yang berkaitan dengannya. Orang kinestetik akan menempatkan tangannya sebagai alat penerima informasi
utama agar bisa terus mengingat tanpa perlu membacanya. Oleh karena itu, kamu tak perlu heran jika bertemu teman yang tidak bisa diam saat belajar. Entah dia mondar-mandir, tangannya pegang benda sana-sini, pulpen diputar-putar, meja dipukul-pukul, dan lainnya.
Sumber: desain pribadi |
***
Bagaimana sudah menemukan gaya
belajarmu?. Oh iya, tidak menutup kemungkinan loh teman-teman punya gaya
belajar lebih dari satu. Semuanya tergantung dari karakter dan ciri-ciri yang
kalian temukan. Jadi…….. BELAJAR ITU DIBUAT MUDAH AJA YA!. Selanjutnya, ada gaya berfikir dan gaya
mengolah informasi yang akan kita bahas di tulisan berikutnya, segera!
Terima kasih
teman-teman, semoga tulisan ini bermanfaat sebagai bahan acuan dalam menentukan cara belajar yang terbaik dan pas untuk kamu.
~~~~~~~~~~~~~~
REFERENSI:
Sumber: freepik |
Modalitas
Belajar dan Dominasi Otak, Bimbingan Informasi Pendidikan, Ronin BKB Nurul
Fikri (arsip pribadi penulis)
Widayanti,
Febi. 2013. Pentingnya Mengetahui Gaya
Belajar Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas. Malang: Jurnal Erudio.
Wulandari,
Tri. 2009. Perbedaan Kemampuan Mengingat
Ditinjau dari Gaya Belajar. Surakarta: Electronic Theses and Dissertations
Universitas Muhammadiyah Surakarta
https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/mengerti-bagaimana-otak-anda-bekerja/#:~:text=Otak%20kita%20terbuat%20dari%20sekitar,mendengar%2C%20bernapas%20dan%20membuat%20memori.
(Artikel daring; diakses pada tanggal 10 Juni 2020 pukul 22.15 WITA)
Masyaa Allah sangat bermanfaat tulisannya. Sedikit berbagi cerita, saya baru mendapatkan ilmu modalitas ini setelah masuk kuliah. Saya merasakan perbedaannya. Ketika di SMA dlu cara bljrnya monoton jadi memang semacam dipaksakan masuk ke dlm otak. Tapi stlh tau ttg modalitas ini saya jadi lebih tau tentang diri dan tau apa yg harus sy bikin kalau berulang2 kali sy pelajari tapi tetap sy tidak memahami pelajaran saya. Keefektifan belajar saya lebih meningkat. Jadi emang sangat penting orang tahu gaya belajarnya. Less time, learn more hehe
BalasHapusSyukron sdh berbagi hehe
Wahhh... less time, learn more ya. Iya betul sekali, efektivitas belajar itu memang perlu agar pembelajaran kita lebih berkualitas. Terima kasih ya Indah, sudah berbagi disini. Good luck dengan studinya aamiin
HapusMasyaa Allah.. sangat sesuai dengan pengamatan saya selama tahu bagaimana gaya belajar saya. Saya juga ingin berbagi cerita, setelah tau bagaimana gaya belajar yang saya punya, ada sedikit yang berubah dari gaya belajar, misalnya seperti menggunakan stabilo ketika mau menandai kata kunci dari suatu kalimat atau kalimat utama dari suatu paragraf. Sebelumnya, hanya ditulis di kertas menjadi rangkuman atau membeli buku pocket untuk dibawa kemana-mana. Sampai sekarang memang begitu, tetapi hanya saja memakai stabilo lebih sering. Setelah tau belajar visual juga bahkan sebelumnya, saya lebih tertarik kalau menulis sambil dikombinasikan dengan pulpen warna-warni dan tertata rapi. Kalau masalah efektif atau tidaknya, saya rasa efektif dengan gaya belajar begini.
BalasHapusSyukron.. Semoga bermanfaat💕
Halo.. masyaa Allah. Seru sekali cerita cara belajar kamu! Visual learners ya, jazakillahu khayr sudah berbagi disini. Anak visual biasanya cara nulisnya keren-keren nih hehe
HapusMasyaaAllah.. Dari sekarang yang masih sekolah wajib banget nih baca ^^. Wajib memperbaiki cara belajar dari sekarang yaa.
BalasHapusTapi bagaimana kalau ada pribadi yg tidak cenderung pada satu tipe ya? Bisa jadi audio dan visual
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusIya Luthfiyyah, sepertinya pelajar butuh tau gaya belajarnya. Tafaddal dishare aja linknya, boleh kok :)
HapusKalau tipe belajar kamu lebih dari satu itu bukan berarti aneh apalagi keliru hehe, tidak apa-apa. Bahkan aku baru dapat info dari temanku, hasil tes dia menunjukkan kalau dia punya 3 tipe belajar. Semangat terus ya! Terima kasih sudah mampir kesini