Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Ribuan Manusia Menuju Kemana?

Assalamu’alaykum…  apa kabar? Senang sekali Fitrah bisa kembali berbagi cerita lagi. Sebenarnya banyak kejadian menarik yang harusnya aku ceritakan di blog. Tetapi, begitulah manusia terkadang rasa malas untuk menulis muncul saat serentetan aktivitas juga menghampiri. Cielah, sok sibuk banget ya…..                 Baiklah, kira-kira Fitrah akan menuliskan apa ya dengan judul seperti diatas? Pertama-tama aku ingin mengingatkan bahwa kalian harus bersyukur jika di sela-sela kesibukanmu yang begitu padat, kamu tetap menomor satukan panggilan Allah Subhana Wa Ta’ala, bukan menunda atau malah mengabaikan panggilan itu. Terkadang, ada loh orang yang memilih untuk sholat di akhir waktu. Ya, kataku sih mungkin prioritas dia berbeda dengan orang-orang yang tetap mengedepankan kewajibannya sebagai ummat muslim. Toh, semua yang ada pada diri kita ini adalah dari Allah. ****                 Ribuan Manusia Menuju Kemana?  Aku tak yakin berapa jumlah pasti segerombolan manusia yang aku lihat

Trendkah yang Mengubah Kita?

Saat ini, gairah keislaman semakin muncul ke permukaan. Semangat keislaman pun semakin menemukan momentumnya. Info kajian-kajian Islam tersebar dimana-mana, bermajelis ilmu juga bukan hal tabu lagi. Bahkan media sosial ataupun aplikasi messenger turut diramaikan dengan berbagai aktivitas da’wah. Senada dengan hal itu, berpenampilan islami di tempat-tempat umum tak lagi dirisihkan. Padahal jika dibandingankan dengan era tahun 2000-an, orang-orang yang berpenampilan islami terkesan dicurigai atau diintimidasi karena berpenampilan serupa dengan penampilan teroris (kata mereka).             Sekarang, alhamdulillah kebenaran semakin eksis di tengah-tengah masyarakat. Semua itu patut kita syukuri mengingat maraknya stigma-stigma negatif terhadap Islam baik itu melalui perantara media ataupun desas-desus yang dilontarkan oleh piha-pihak yang memusuhi agama ini. Oleh karena itu, tak mengherankan akhir-akhir ini kita disuguhkan berbagai macam perubahan. Tiba-tiba saja, sahabat dekat kit

Emang LGBT (Lo Gue Butuh Tau) banget!

“ Bismillah.. Alhamdulillah, barakallahufikunna kepada akhwat yang tergabung dalam grup ini…. Seperti nama grupnya, semua yang tergabung dalam grup ini insyaa Allah akan menjadi mentor/trainer pada kegiatan UPIK yang dilaksanakan oleh LP2AR (Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Anak dan Remaja) Muslimah Wahdah Pusat” Selasa 26/5/2016.             Itulah sepenggal kalimat yang membuatku excited, kesempatan dan peluang yang luar biasa untuk membagi ilmu lagi. Aku tak menyangka diberikan amanah yang bersinggungan dengan dunia anak-anak.  Terlebih aku adalah orang yang sangat interest dengan dunia pendidikan, of course aku sangat bahagia mendapat panggilan untuk jadi mentor. Sekedar informasi, UPIK merupakan kepanjangan dari Upgrading Islamic Knowledge (UPIK). Kegiatan ini seminar edukasi yang ditujukan untuk anak berusia minimal 10-14 tahun. Nah, aku bakalan ngapain disini?  Sebenarnya UPIK itu punya goals jangka panjang, intinya sesuai dengan arahan dari tim LP2AR, para mentor akan me

AJARI AKU MENCINTAI AMANAH

Memilih menjad i seorang aktivis akan menuntut dirimu untuk mengorbankan hal-hal yang bersifat pribadi. Walau jadwalmu dipenuhi serentetan aktivitas yang menyibukkan, kamu harus mampu mengurus waktumu sendiri. Harus punya skala prioritas dan manajemen waktu yang baik!. Tidak ada zona nyaman disini, karena bekerja pada dunia seperti ini tentunya melelahkan.Terkadang kita mungkin merasa iri dengan aktivitas orang lain yang biasa-biasa saja karena mereka dapat tidur dengan waktu yang normal.                 Ajari Aku Mencintai Amanah adalah judul yang terinspirasi dari nasihat seseorang. Saat itu, banyak hal yang beliau sampaikan kepada kami, mengingatkan bagaimana perjuangan Rasulullah shalallaahu ‘alahi wa sallam dan para sahabat dalam menyebarkan ajaran Islam. Betapa banyak shiroh yang bercerita tentang ketangguhan mereka hingga pedang yang  sudah ada di depan mata mereka tak sedikitpun menciutkan nyalinya dalam membela dienul Islam.                 Saya tertunduk malu sa

Be The REAL MUSLIMAH

Bismillahirrahmanirrahim.. Segala puji bagi Allah atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita sehingga mampu membedakan antara yang haqq dan bathil. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi besar Muhammad shalallaahu ‘alahi wa sallam, keluarga, sahabat-sahabiyah, tabi’in, tabi’ut tabi’in dan orang-orang yang senantiasa mengikuti mereka sampai kelak datangnya hari kiamat.             Wanita adalah kunci kebaikan suatu umat. Wanita bagaikan batu bata, ia adalah pembangun generasi manusia. Maka jika kaum wanita baik, baik pulalah suatu generasi. Namun sebaliknya, jika kaum wanita itu rusak maka akan rusak pulalah generasi tersebut. Allah telah memuliakan seorang wanita, mensucikannya dan mengangkat kedudukannya. Tidak ada ajaran manapun yang lebih tinggi mengangkat derajat wanita selain ajaran Islam. Bahkan Allah banyak menurunkan hukum-hukum yang khusus berkenaan dengan masalah wanita di dalam kitab-Nya yang mulia.             Sedangkan sebelum datangnya

MENGENAL SOSOK KARNI ILYAS: BERJUANG TIADA HENTI!

Cita-cita “anak jalanan” yang pernah menjajakan koran di Pasar Goan Hoat di Padang, Sumatra Barat, tahun 1960-an ini akhirnya terkabul. Siapa sangka seorang pemuda asal Padang, Sumatra Barat, berhasil menembus kota Jakarta melalu serangkaian perjuangan yang begitu panjang. Lewat acara Indonesia Lawyers Club  yang dipandunya, Karni Ilyas dengan suara serak yang khas, pertanyaan tajam, dan pengetahuan hukum yang luas membuatnya kini semakin popular. ***             Kesuksesannya tak diraih dengan tiba-tiba “Apa pun pernah saya lakukan, apa pun pernah saya jual untuk menyambung hidup dan pendidikan. Bermimpi itu halal. Tapi ada syaratnya, yaitu kerja keras, kerja keras, dan kerja keras,” katanya. Pria kelahiran Kamis, 25 September 1952 merupakan anak dari Ilyas Sutan Nagari dan Syamsinar.             Siapa sangka dibalik sosoknya yang kritis, ternyata masa kecil Karni Ilyas dipenuhi sekelumit kisah menggetarkan sekaligus mengguncangkan jiwa. Ia dilahirkan dalam situasi sosial-po

Yuk, mengatur diri!

    Bismillah.. Yeay, akhirnya Fitrah kembali menulis di blog lagi. Malu juga sih lihat isi blog yang stagnan di bulan November 2016, so hari ini Fitrah akan sharing sesuatu yang sebenarnya jadi reminder untuk diriku sendiri. Hmm setiap orang memiliki rutinitas yang berbeda-beda, ada yang memanfaatkan waktunya dengan maksimal, ada pula yang justru menghabiskan waktunya dengan hal-hal yang tidak produktif. Misalnya, nongkrong sambil minum kopi terus malah asyik ghibahin orang. Ih, parah ya.... Saya jadi teringat dengan perkataan Ust. AA Gym Ada orang dalam sehari mampu melakukan satu juta pekerjaan, Ada orang dalam sehari mampu melakukan seribu pekerjaan, Ada orang dalam sehari mampu melakukan seratus pekerjaan, Ada orang dalam sehari mampu melakukan sepuluh pekerjaan, Ada orang dalam sehari mampu melakukan satu pekerjaan,   Ada orang dalam sehari tidak mampu melakukan pekerjaan apapun bahkan untuk mengurus dirinya pun ia tidak mampu   Dari kata-kata bijak diatas, kit